Selasa, 22 September 2015

BUKU LUAR BIASA KUMPULAN RAMALAN DAN HAL-HAL GAIB DI SELURUH PENJURU TANAH JAWA

BUKU LUAR BIASA KUMPULAN RAMALAN DAN HAL-HAL GAIB DI SELURUH PENJURU TANAH JAWA

Ivan Taniputera
21 September 2015



Beberapa jilid buku ini merupakan kumpulan luar biasa berbagai ramalan dan hal-hal gaib di seluruh penjuru Tanah Jawa. Berikut ini adalah jilid-jilid yang tersedia.

JILID 1



Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid 1. De Geschiedenis der Godsdiensten op Java
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: G. Kolff & Co., Batavia
Jumlah halaman: 425 
Bahasa: Belanda.

Berikut ini adalah daftar isinya:






Jilid pertama ini berisikan berbagai hal yang luar biasa. Sebagai contoh, terdapat uraian mengenai dewa-dewa Hindu:

"PARABRAHMA

de God der Brahmanen, de Almacht, Die, vereenzelvigd met het Nirwana, de oorsprong is van alles, wat bestaat. In de Weda's wordt uit eerbied Zijn naam niet genoemd, doch vervangen door:......." (halaman 20).

Terjemahan:

"PARABRAHMA

Dewa kaum Brahmana, Yang Maha Kuasa, yang disamakan dengan Nirwana, merupakan asal muasal segala sesuatu yang ada. Dalam Weda, karena rasa hormat, maka nama Beliau tidak pernah disebutkan, namun digantikan oleh:....."

Lalu terdapat pula legenda mengenai asal muasal terjadinya perhitungan Wuku (Pawukon), sebagaimana tercantum di halaman 72:

"In der beginne der heerschappij van Batara Goeroe op aarde, was zijn rijk verdeelde in vijf hoofd en vier onderdeelen. De vijd hoofddeelen, zijnde het Oosten, Westen, Zuiden, Noorden, en Midden, hadden ieder een zekeren dag van oppergebied, van marktijd en van gezag. De vijf dagen vormden een kleine tijdcirkel..."

Terjemahan:

"Pada awal masa pemerintahan Batara Guru di muka bumi ini, daerah kekuasaannya dibagi menjadi lima bagian utama dan empat bagian lanjutan. Kelima bagian utama itu adalah Timur, Barat, Selatan, Utara, dan Tengah, masing-masing mempunyai kekuasaan atas hari-hari tertentu, sebagai penanda waktu dan aturan. Kelima hari itu membentuk satu siklus kecil...."

Selanjutnya dalam buku ini juga dibahas mengenai jenis-jenis makhluk halus baik berasal dari tradisi India maupun Jawa. Sebagai contoh adalah:

"719 PHISATJA dan 720 PHISATJIS

de zoogenammde vampires, die in holen en kloven huizen en voornamelijk er op uit gaan, om menschen en dieren en al waat leeft kwaad te doen en hun het bloed uit te zuigen. Eenige van deeze reuzen, die in de mythologie met naam genoemd worden, zullen wij trachten in het kort the beschrijven." (halaman 119).

Terjemahan:

"PHISATJA DAN PHISATJIS

Merupakan semacam vampir, tinggal dalam gua dan jurang-jurang serta keluar mencari manusia, hewan, dan makhluk hidup guna melakukan sesuatu yang jahat dengan menghisap darah mereka. Beberapa makhluk ini yang namanya disebutkan dalam mitologi akan kita ulas secara ringkas..."

Lalu terdapat pula uraian mengenai legenda-legenda Jawa, misalnya mengenai asal muasal iblis, dunia, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah nama-nama makhluk halus dalam kepercayaan Jawa:

1. DE TJINOENOEK
2. DE KABO KAMILI
3. DE DADOENG AWOES'S
4. DE POTO
5. DE SAWAN
6. DE SARAP
7. DE DHENGEN
8. DE MADJOESI
9. DE GENDROEWA
10. DE WEWE
11. DE KOENTHIANAK
12. DE BONTOT
13. DE BANASPATI
14. DE SETAN OESOES
15. DEN DJERANGKONG
16. DE ANTOE DARAT
17. DE ANTOE LAOET
18. DE KEMAMANG
19. DEN BISOE
20. DE LAMPOR
21. DE LAHA
22. DE BLORONG
23. DE GOENDHOEL
24. DE BELIS
25. DE SATO
26. DE DINKEL
27. DE TETELO
28. DE KITJIWIS
29. DE GEBLOEK
30. DE KEBLEK

dan lain-lain, masing-masing dengan penjelasannya. Secara keseluruhan terdapat 93 jenis hantu yang diulas dalam buku ini.

Meskipun demikian, pada halam 238 hingga 243, terdapat tambahan 24 jenis hantu (spoken) lagi, namun beberapa di antaranya mendapatkan pengaruh tradisi India.

Pada halaman 266 hingga 271 diulas mengenai malaikat-malaikat yang kemungkinan dari namanya mencerminkan pengaruh Arab. Sebagai contoh adalah: Djabarail, Mikail, Israfil, Idjrail, Malakal Maoet, Asrael, Roeman, Moenkar, Nakir, dan lain sebagainya. Masing-masing beserta ulasannya. Selanjutnya terdapat pula tabel yang menghubungkan antara nama bintang beserta malaikat. 

Pada halaman 282 hingga 285 terdapat uraian mengenai selamatan beserta tata caranya.

Selanjutnya, terdapat uraian mengenai pengaruh-pengaruh iblis, makhluk halus, dan hantu terhadap manusia, antara lain menimbulkan penyakit. Sebagai contoh, ini adalah penyakit-penyakit yang ditimbulkan beserta hari berjangkitnya penyakit.

"Zaterdag: Rechter oor, knieen, en beenderenstelsel.
Donderdag: Linker oor, dijen, voeten, en slagaderensysteem." (halaman 287).

Terjemahan:

"Sabtu: telinga kanan, lutut, dan tulang
Kamis: telinga, paha, kaki, dan sistem arteri Kiri......"

Terdapat uraian mengenai tradisi ruwatan (kias) terhadap urutan kelahiran anak yang dianggap kurang baik beserta sesajiannya.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.






JILID II




Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid II. A. De Bedoewi's en hun Pawoekon's (Orang Badui dan Pawukon mereka). B. De Tiang Tengger en hun Ngelmoe (Tiang Tengger dan Ngelmu mereka).
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: G. Kolff & Co., Batavia-C
Jumlah halaman: 338
Bahasa: Belanda dan Indonesia (Melayu).
Buku ini mengupas mengenai Pawukon (perhitungan Wuku) dan juga beberapa metoda ramalan atau petangan.

Berikut ini adalah daftar isinya:



Ini adalah contoh halaman yang memuat perhitungan wuku beserta keterangannya, seperti tentang selamatan dan lain sebagainya.




Berikut ini adalah contoh-contoh halaman lainnya, yang memuat berbagai petangan  atau ramalan dan lain sebagainya. 
Cara meramal cukup sederhana, dapat menggunakan dadu atau kartu domino. Pertama-tama dengan melihat daftar pertanyaan dan sesudah itu dicocokkan dengan tabel jawabannya.





JILID III






Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid III. De Tiang pasek an hun Tengerans en de Mohammedanen en hun Primbons.
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: G. Kolff & Co., Batavia-C.
Jumlah halaman: 374.
Bahasa: Belanda dan Indonesia (Melayu).
Buku ini memuat berbagai hitungan dalam primbon. Berikut ini adalah daftar isinya:



Di dalamnya diulas pula ramalan garis tangan, fisiognomi, dan lain sebagainya. Terdapat uraian mengenai tempat-tempat keramat, seperti gunung, sungai, makam dan lain sebagainya.

Sebagai contoh adalah uraian mengenai Gunung Sumbing:

"Goenoeng Soembing, Goenoeng Sindoro, Deze bergen worden door de Javanen Vereerd.  Deze vereering vloeit voort uit een legende, die vermeldt dat deze bergen vroeger menschen zijn geweest en wel broeders." (halaman 9).

Terjemahan:

"Gunung Sumbing, Gunung Sindoro. Gunung-gunung ini dihormati oleh orang Jawa. Penghormatan ini berasal dari legenda yang meriwayatkan bahwa gunung-gunung ini dulunya adalah manusia yang saling bersaudara."

Terdapat uraian mengenai tanda-tanda kuda yang baik. 

Firasat telinga berbunyi, muka terasa panas, dan lain sebagainya juga dibahas di dalamnya.

Yang menarik terdapat primbon khusus bagi merampok, yakni mencari saat yang baik dalam melancarkan aksinya (Primbon Ngetjoe, Ngampak, Membegal, dan Maling, Kerojok).

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:






JILID V




Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid V. De Primbons
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: Bandoeng, Fortuna, 1913
Jumlah halaman: 148 (ada beberapa halaman terakhir yang hilang).
Bahasa: Belanda dan Indonesia

Ini merupakan buku yang sangat unik, berupa kumpulan berbagai ramalan dan perhitungan dalam primbon yang pernah digunakan di pulau Jawa (mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur). Berikut ini adalah daftar isinya:




Buku ini memuat berbagai perhitungan, misalnya perhitungan mengenai naga tahun dan naga bulan. Ternyata terdapat perbedaan antara perhitungan arah naga bulan di Jawa Barat dan Tengah dengan di Jawa Timur. Adapun perbedaan itu antara lain:

Di Jawa Barat dan Tengah:
Bulan Rabingoel-awal (Rabiul Awal), naga terletak di timur, jatingarang terletak di selatan, ridjal terletak di barat, dan sambang banger terletak di utara.

Di Jawa Timur:
Bulan Rabingoel-awal (Rabiul Awal), naga terletak di selatan, jatingarang terletak di barat, ridjal terletak di utara, dan sambang banger terletak di timur.

Perhitungan hari buruk pada masing-masing bulan, juga terdapat perbedaan. Adapun perbedaan itu antara lain:

Di Jawa Barat dan Tengah:
Bulan Soera, hari Senin dan Selasa.

Di Jawa Timur:
Bulan Soera, hari Sabtu dan Minggu (Ngahat).

Terdapat pula berbagai hitungan mengenai perjalanan, pindah rumah, mencari pencuri, dan bahkan terdapat pula primbon-primbon untuk keperluan khusus, seperti primbon perang, perang sabil, dan perang bakat, primbon untuk penjahat (ngetjoe, gampak, membegal, dan maling kerojok), dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:








Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Kamis, 17 September 2015

BUKU TENTANG INDUSTRIALISASI DI CHINA

BUKU TENTANG INDUSTRIALISASI DI CHINA

Ivan Taniputera
17 September 2015




Judul: Industrialisatie van China
Penulis: Han Tiauw Tjong (1894-1940)
Penerbit: Martinus Nijhfoff, 1922
Jumlah halaman: 386
Bahasa: Belanda

Buku ini adalah karya Han Tiauw Tjong, salah seorang insinyur Tionghoa Indonesia yang lahir di Jawa Timur. Isinya membahas mengenai perkembagan industrialisasi dan pembangunan di China pada era 1920-an.

Pada bagian kata pengantarnya dapat kita baca:

"Na de ziekte-crises van 1895 en 1900 van "the sick Man of Asia", zooals China voorheen genoemd werd, begon het "Land van den Draak" langzaam tot ontwikkeling te komen, dank zij de ontwaking van het nationaal gevoel en ten spijt van alle opgeworpen economische en staatkundige barrieres en de inwendige trobelen, onrust en voortdurenden strijd tusschen Noor-en Zuid China."

Terjemahan:

"Setelah "krisis penyakit tahun 1895 dan 1900 yang dialami "orang-orang sakit di Asia," demikianlah China dahulu disebut, mulailah "Negeri Naga" secara perlahan memasuki masa perkembangannya, semua berkat bangkitnya perasaan nasionalisme, meskipun demikian masih terdapat hambatan ekonomi dan ketata-negaraan serta permasalahan dalam negeri, kerusuhan, dan pertikaian berkepanjangan antara China Utara dengan Selatan."

Berikut ini adalah daftar isinya:








Buku ini membahas berbagai aspek perkembangan dalam bidang pertambangan, pengolahan logam, industri tekstil, transportasi, telekomunikasi, dan lain sebagainya. Meskipun demikian, buku ini secara sekilas membahas pula mengenai sejarah China di masa lampau. Berikut ini adalah kutipan dari halaman 13:

"De Chineesche cultuur werd door West-Aziatische en Byzantijnsche invloeden bevrucht. De naam van T'ai Tsung was bij den Griekschen keizer Theodosius welbekend, die een missie naar zijn residentie Chang An, in 640 zond. Onder de regeering van zijn zoon Kao Tsung (650-683) werd het Rijk nog verder uitgebreid en werden betrekkingen aangeknoopt met Tai Shih of Arabie."

Terjemahan:

"Budaya China diperkaya oleh pengaru Asia Barat dan Bizantium. Nama Kaisar T'ai Tsung dikenal baik oleh kaisar Yunani, Theodosius, dimana ia mengirim utusan ke Chang An pada tahun 640. Di bawah pemerintahan puteranya, Kao Tsung (650-683) kerajaannya makin diperluas dan dijalin hubungan dengan orang Tai Shin atau Arab."

Buku ini juga dilengkapi dengan tabel-tabel dan statistik terkait. Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.








Berminat foto kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Minggu, 13 September 2015

BUKU PRIMBON BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN TENTANG TANDA-TANDA KUDA YANG BAIK BESERTA OBATNYA

BUKU PRIMBON BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN TENTANG TANDA-TANDA KUDA YANG BAIK BESERTA OBATNYA
.
Ivan Taniputera
13 September 2015
.




Judul: Boekoe Obat Katoeronggo Koeda.
Terdapat keterangan:
"Ja-itoe menerangke tjatjad atawa baiknja Koeda, kentara dari boeloe atawa tandanja Mathi, atawa oenjeng-oenjengan, bagimana tjeritanja orang doeloe kala.
Penulis: -
Penerbit: Firma H. Buning, Jogjakarta, 1895
Jumlah halaman: 63

Buku ini memuat berbagai tanda-tanda (katurangga) kuda yang baik, beserta obat tradisionalnya bila sakit. Berikut ini adalah daftar isinya:







Sebagai contoh pada halaman 19 disebutkan  mengenai kuda yang disebut "Bahoerekso":

"Koeda ampoenja oenjengan doewa ada di dada kanan dan kiri, itoe baik, djika tepake di perang jang toenggang slamet tiada kena pelor dan sendjata lainnja, djika prijaji jang piara, slamet dan toeloes pangkatnja."

Selain tanda-tanda yang baik, ada juga tanda tanda yang jelek, sebagai kuda yang disebut "Pasoepati":

"Koeda ampoenja oenjengan di dada tengah betool, tada baik, siapa jang piara dapet tjilaka."

Berikut ini adalah contoh obat tradisional bagi kuda:

"Obat koeda djika tjape

Beras 1 mangkok, garem 1 mangkok, manis-djangan 3 djari pandjangnja, brambang 3 bidji, wlirang berat 3 soekoe, koenir 15 bidji, asem sakepel, semoea di pipis, boeat djamoe."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:





Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Selasa, 08 September 2015

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG NASIHAT HUBUNGAN DALAM KELUARGA

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG NASIHAT HUBUNGAN DALAM KELUARGA

Ivan Taniputera
9 September 2015



Judul: Boekoe Sair "Nasehat"
Terdapat keterangan tambahan: 
"Jang sangat berfaedah, boeat mendapat taoe: tjara bagimana orang haroes berlakoe, sebagi soewatoe Soeami jang baik; tjara bagimana kewadjibannja mendjadi soewatoe Istri jang setia; tjara bagimana orang mendjadi Mertoea jang 'adil; tjara bagimana orang mendjadi Ipar, soepaja bisa hidoep dengan roekoen di dalam sesoeatoe roemah tangga.

Di dalem ini boekoe sair pembatja nanti dapatken beberapa "Nasehat", jang sangat bergoena boeat mendjaga keslamatan diri.

Penulis: Paradijs
Jumlah halaman: 68
Penerbit: G. Francis, Batavia.

Buku ini berisikan syair-syair nasihat hubungan antar keluarga. Sebagai contoh pada halaman 29 kita dapatkan bait sebagai berikut:

"Acceptasi si oewang panas
Rasanja manis ibarat nanas
Djikalaoe oetang moelain bertoenas
Soesah sekali dibajar loenas."

Bait di atas mengajarkan kita agar waspada terhadap hutang.

"Di ini djeman banjak terlaloe
Anak moeda jang hilang maloe
Moendar-mandir ilir dan oeloe
Mendjadi maling poenja penjoeloe." (halaman 34).

Bait di atas merupakan nasihat bagi kaum muda, agar senantiasa menjaga hidup yang benar.

"Prempoean jang rasa dirinja molek
Mempoenjai ta'biat terlaloe djelek
Seperti si boeta jang baroe melek
Soeami dianggap sebagi golek." (halaman 57).

Bait di atas merupakan nasihat bagi seorang isteri.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:







Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Sabtu, 05 September 2015

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA MENGENAI KISAH PERCINTAAN TAN SHA DAN GO NIO YANG SUDAH BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA MENGENAI KISAH PERCINTAAN TAN SHA DAN GO NIO YANG SUDAH BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN


Ivan Taniputera
6 September 2015
.



Judul: Tjerita Dahoeloe Kala di Negri Tjina Terpoengoet dari Boekoe Tjerita Njanjian Tjina Di Salin bahasa Melajoe Tjerita Pri Halnja Tan Sha dan Go Nio
Jang mengeloearken: Goan Hong & Co. Toekoe Boekoe Pasar-Pisang, Batavia
Terjitak di: Kantor Tjitak Oeij Taij Hin, Batavia, 1908.
Jumlah halaman: 48.

Kisah ini dibuka sebagai berikut:

"Tempo dahoeloe kala di negri Tjina di bilangan kampoeng Nia Auw Tan, dan kota Tjoan Tjioe bilangan Hok Kian, disitoe ada seorang She tan namanja Kong, ini tan Kong ada 3 anak lelaki jang besar ada di kota Koeji Lam pegang pangkat "Oen Saij", jang kedoewa ada pegang pangkat djoega jang ketiga namanja Tan Sha belon berpangkat.

Tan Kong poenja toeroenan dari atas sampe di bawa, dan misti salah satoe toeroenannja ada jang pegang pangkat, dia poenja roema di dalam itoe kampoeng jang paling bagoes sendiri, ....................."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.








Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.