Selasa, 26 Juli 2016

BUKU ANGGARAN DASAR DAN ATURAN RUMAH TANGGA PERHIMPULAN TIK GIE HWEE DI BANYUMAS

BUKU ANGGARAN DASAR DAN ATURAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN TIK GIE HWEE DI BANYUMAS
.
Ivan Taniputera.
26 Juli 2016
.
Terdapat dua buku yang berkenaan dengan perhimpunan ini.
.
BUKU PERTAMA
.


.
Judul: Huishodelijk Reglement dari Vereeniging “Tik Gi Hwe” Banjoemas, disahken dalem Algemeene Leden Vergadering ddo. 14 September 1934.
Penulis: --
Jumlah halaman: 13
Bahasa: Indonesia
.
Buku ini berisikan aturan-aturan rumah tangga (huishodeliji reglement) Perhimpunan Tik Gi Hwee di Banyumas.
.
Pendirian dan tujuannya adalah sebagai berikut:
.
Artikel 1
.
“Ini perkoempoelan memake nama TIK GIE HWEE dan meneroesken Vereeniging HOE BO HWEE jang didiriken oleh pendoedoek Tionghoa di Banjoemas koetika 15 Go Gwee 2457 (sekitar 1906).
.
Artikel 2
.
“Ini perkoempoelan didiriken dengan maksoed:
.
a. Menoeloeng leden dengen oewang diwaktoe kematian.
b.Kasi pindjem barang-barang jang perkoempoelan ada poenja diwaktoe leden kematian atawa mengawinken.”
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.



.



.



.
BUKU KEDUA
.



.
Judul: Statuten dan Huishoudelijk Reglement dari Vereeniging “Tik Gie Hwee Banjoemas (Diterima baik dalem Algemeene Vergadering DD. 29 Juli 1937).
Penulis: --
Jumlah halaman: 18
Bahasa: Indonesia.
.
Buku ini membuat berbagai aturan terkait perkumpulan tersebut dan menjadi pelengkap bagi buku pertama. Pada Artikel 1 dijelaskan mengenai keanggotaan perhimpulan.
.
“Artikel 1
.
Jang bisa diterima mendjadi lid tjoema meloeloe bangsa Tionghoa jang soedah beroesia 20 tahoen menoeroet itoengan tjapdjishio. Orang Tionghoa lelaki jang soedah beroesia 20 tahoen haroes masoek lid, anak prampoean jang beloen menikah dikatjoealiken.”
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.



.



.
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Minggu, 24 Juli 2016

BUKU ATURAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN TIONGHOA HOO HAP

BUKU ATURAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN TIONGHOA HOO HAP.
.
Ivan Taniputera.
24 Juli 2016
.

.
Judul: Huishoudelijk Reglement Vereeniging Hoo Hap Sectie Tjilatjap dan Huishoudelijk Reglement Vereeniging Hoo Hap Afdeeling Song Soe Kiong.
Penulis:--
Jumlah halaman: 31.
.
Buku ini berisikan aturan rumah tangga Perhimpunan Hoo Hap daerah Tjilatjap dan bagian Song Soe Kiok.
.
Berikut ini adalah tujuan-tujuan Perhimpunan Hoo Hap:
.
“a. memperbaiki dan mempersatoeken bangsa.
b.membangoenken ketjintaan bangsa.
c.beroesaha saboleh-boleh toeloeng-menoelong dalem perkara jang baik dan teroetama berdaja-oepaja mengangkat deradjat & kehormatan bangsa Tionghoa di seloeroeh Hindia Olanda dalem artian jang loeas dan sehat....”
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.

.

.

.
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Senin, 18 Juli 2016

BUKU RAMALAN PETANGAN DENGAN ANGKA YANG UNIK

BUKU RAMALAN PETANGAN DENGAN ANGKA YANG UNIK
.
Ivan Taniputera.
17 Juli 2016
.



Judul: Ilmu Petangan Dengan Angka
Penulis: Tidak diketahui
Penerbit: Tjermin, Surabaya, cetakan ke-6, 1955
Jumlah halaman: 20.
.
Ini adalah buku ramalan yang unik di mana Anda dapat melakukan peramalan sendiri terkait segala sesuatu yang Anda tanyakan. Caranya tidak sulit. Anda tinggal menuliskan saja pertanyaan Anda. Sebagai contoh: Apakah saya dapat membeli mobil?
Selanjutnya hitung jumlah huruf masing-masing kata dalam kalimat pertanyaan di atas.
.
Apakah = 6 huruf
Saya = 4 huruf
Dapat = 5 huruf
Membeli = 7 huruf
Mobil = 5 huruf.
.
Jadi kita dapat menuliskannya menjadi: 6, 4, 5, 7, 5.
Selanjutnya jumlahkan lagi masing-masing angka dengan angka di sebelahnya.
.
6+4 = 10; karena jumlahnya lebih dari 9 maka kurangilah dengan 9; 10-9 = 1.
4+5 = 9
5+7 = 12, karena jumlahnya lebih dari 9 maka kurangilah dengan 9; 12-9 = 3
7+5 = 12, karena jumlahnya lebih dari 9 maka kurangilah dengan 9; 12-9 = 3.
.
Didapatkan urutan angka 1, 9, 3, 3.
.
Selanjutnya lakukan penjumlahan lagi dengan angka di sebelahnya.
.
1+9 = 10. 10-9 = 1
9+3 = 12. 12-9 = 3
3+3 = 6
.
Hasilnya adalah urutan angka: 1, 3, 6
.
Jumlahkan kembali seperti di atas.
.
1+3 = 4
3+6 = 9
.
Lalu jumlahkan 4 dan 9, sehingga hasilnya 13. Kurangi 13 dengan 9, sehingga menghasilkan 4. Jadi jawaban Anda adalah angka 4. Lalu cari maknanya di bagian jawaban:
.
“Djangan mengharap apa-apa, badan sial, banjak halangan. Terima seadanja sadja dulu ; lain hari boleh lihat lagi.”
.
Dengan demikian, pada kesempatan kali ini belum terdapat kesempatan membeli mobil.
.


.
Selain itu dalam buku ini masih terdapat petangan-petangan angka lainnya.
.
Petangan dengan angka 1 sampai 8
Petangan dengan dua dadu.
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.


.


.


.
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Kamis, 14 Juli 2016

BUKU KUMPULAN TULISAN MENGENAI ORANG TIONGHOA ZAMAN HINDIA BELANDA

BUKU KUMPULAN TULISAN MENGENAI ORANG TIONGHOA ZAMAN HINDIA BELANDA.
.
Ivan Taniputera.
15 Juli 2016
.


 .
Judul: Mr P. H. Fromberg Verspreide Geschriften
Penulis: Mr. P. H. Fromberg (Pieter Hendrik Fromberg, 1857-1924)
Penerbit: Leidsche Uitgevermaatshappij, Leiden, 1924
Jumlah halaman: 815
Bahasa: Belanda.
.
Buku ini merupakan berbagai kumpulan tulisan Fromberg mengenai orang Tionghoa di Indonesia pada zaman Hindia Belanda dan juga berbagai aturan perundangan terkait dengannnya,
.
Sebagai contoh di dalamnya terdapat tulisan mengenai pergerakan dan keadaan orang Tionghoa di Jawa:
.
“Inlanders mochten over Java reizen zoender pas. De chineesche opkooper van rjist, tabak, kapok, enz., daarentegen moest zich voor elken tocht van de kota naar de plaats van opkoop bij het bestuur van een reispas voorzien...” (halaman 405).
.
Terjemahan:
.
“Kaum bumiputera yang dapat mengadakan perjalanan di Jawa tanpa izin. Para pedagang beras, tembakau, kapas, dan lain sebagainya dari kalangan Tionghoa sebaliknya setiap kali mengadakan perjalanan dari kota ke tempat pembelian harus meminta surat izin dari pemerintah..”
.
“Voor het onderwijs van het chineesche kind werd niets gedaan. De term “inlandsche bevolking”, in art. 125 van het regeer, reglement, hetwelk den Gouverneur-generaal opdraagt vor het oprichten van scholen ten dientste der inlandsche bevolking te zorgen, omvat niet de met haar gelijkgestelde....” (halaman 405).
.
Terjemahan:
.
“Mengenai pendidikan anak-anak Tionghoa tidak ada yang dilakukan. Istilah “penduduk bumiputera,” menurut pasal 125 dan demikian pula perintah gubernur jenderal tentang pendirian sekolah-sekolah bagi penduduk bumiputera, tidak mencakup yang disetarakan dengan mereka...”
.
Selanjutnya terdapat pula beberapa stastistik mengenai pendidikan anak-anak Tionghoa di masa itu:
.
“Trekt men van de 3525 kinderen van Vreemde Oosterlingen (zie bl. 112 Algem. Verslag), de 2697 kinderen af die de Hollandsch-Chineesche scholenn bezochten, dan houdt men 828 kinderen van Vreemde Oosterlingen over, die op de Euroapeesche scholen waren toegelaten.....” (halaman 486).
.
Terdapat pula penjelasan bahwa anak-anak Tionghoa tidak diperkenankan memasuki sekolah-sekolah pemerintah:
.
“Geen betere illustratie dan het bericht in de “Javabode” van Nov. 1910 inhoudende, dat “de oud-luitenant der Chineezen te Meester-Cornelis, Gouw Eng Djian, ontslag heeft gevraagd als lid van den gemeenteraad aldaar, omdat hij geen zitting kon nemen in den raad eener gemeente, waar zijn kinderen de gouvernementsscholen niet mogen bezoeken. De oud-luitenant leidde dit laatste af uit de afwijzende beschikking welke de Regeering genomen had op het verzoek van den kapitein-titulair Oey Ek Kian om de beperkende bepalingen in zake de toelating van Chineesche kinderen tot de Europeesche scholen in te trekken.” (halaman 486).
.
Terjemahan:
.
“Tiada gambaran lebih baik sebagaimana yang dimuat dalam surat kabar "Java Bode" November 1910 yang menyatakan bahwa "mantan letnan Tionghoa di Bogor, Gouw Eng Djian, sewaktu ditanya sebagai anggota Dewan Kota sana, kendati ia tidak dapat memberikan suara pada dewan sutu kota, anak-anaknya tidak diperkenankan memasuki sekolah-sekolah pemerintah . Mantan Letnan terakhir tersebut menyimpulkannya berdasarkan penolakan Pemerintah atas permintaan kapten-kohormatan Oey Ek Kian mengenai pencabutan ketentuan persyaratan sehubungan penerimaan anak-anak Tionghoa ke berbagai sekolah Eropa.”
.
Selain itu, di dalamnya juga dibahas mengenai undang-undang kepemilikan, sewa tanah, pernikahan, pewarisan, dan lain sebagainya bagi orang-orang Tionghoa.
Berikut ini adalah daftar isinya.
.


.


.


.
Berikut ini adalah berbagai contoh halamannya.



.


.


.


.
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.