Selasa, 30 Agustus 2016

BUKU TENTANG KELENTENG TIAO KAK SIE DI CIREBON

BUKU TENTANG KELENTENG TIAO KAK SIE DI CIREBON.
.
Ivan Taniputera.
30 Agustus 2016
.

.
Judul: Kelenting Koan Iem “Tiao-Kak-Sie” di Tjirebon.
(Di keloearkan oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen).
Penulis: J.L. J.F. Ezerman, disalin oleh S. M. Latif.
Penerbit: Drukkerij Volkslectuur, Weltevreden, 1922.
Jumlah halaman: 57.
.
Buku ini membahas mengenai seluk beluk Kelenteng Tiao Kak Sie di Cirebon. Berikut ini adalah uraian mengenai waktu dibangunnya kelenteng:
.
“Sjahdan maka tidaklah ada soerat-soerat atau tjerita-tjerita jang mengabarkan waktoe kelenting itoe dibangoenkan. Tahoen jang terlama tertoelis didalamnja jaitoe tahoen 1658. Tahoen itu tertoelis pada doea boeah papan ketjil “paai” namanja, jang berisi pepatah atau peri basa pendek-pendek akan djadi kehormatan bagi dewa-dewa. Biasanja pada “paai “ itoe tertoelis disebelah kiri dibawah nama orang jang memberikan dan sebelah kanan tahoen pemberian itoe. “Paai” jang hamba seboetkan diatas itoe letaknja sekarang didinding belakang dan diatas tempat poedjaan sebelah roesoek,..........
Pada tahoen 1658 roepanja telah adalah kelenting itoe, tetapi waktoe orang mendirikannja tiadalah terseboet dimana-mana. Hanja jang ada tertoelis waktoe-waktoe orang memperbaiki kelenting itoe, jaitoe pada tiga boeah toelisan: pada tahoen 1791, 1829, dan 1889...” (halaman 5).
Selanjutnya terdapat pula uraian mengenai masing-masing bagian kelenteng ini.
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:
.

.

.

.

.
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Selasa, 23 Agustus 2016

MAJALAH PERHIMPULAN PEMUDA TIONGHOA HSIAO YOU HUI

MAJALAH PERHIMPUNAN PEMUDA TIONGHOA HSIAO YOU HUI.
.
Ivan Taniputera.
23 Agustus 2016
.


Judul: Verslag dari “Hsiao You Hui” dalem boelan December 1929.
Penulis: --
Jumlah halaman: 10.
Penerbit:--
.
Ini merupakan majalah bagi perkumpulan “Hsiao You Hui,” yang merupakan organisasi pemuda Tionghoa. Pada halaman paling depan dijelaskan bahwa nama perkumpulan ini akan diubah menjadi “Hua Chiao Tsing Nien Hui” atau “Hua Chiao Tsing Nien Chung Hui.”
.
Pada majalah ini diulas pula mengenai sejarah perkumpulan tersebut. Pendiriannya berlangsung sekitar 1913 oleh siswa-siswa THHK Semarang.
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.

.

.


Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Sabtu, 20 Agustus 2016

BUKU BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN MENGULAS TENTANG CHINA DAN PERMASALAHANNYA

BUKU BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN MENGULAS TENTANG CHINA DAN PERMASALAHANNYA.
.
Ivan Taniputera.
20 Agustus 2016
.

.
Judul: Oeroesan Tiong Kok 15 Tahon di Moeka
Penulis: T. H. Phoa Sr.
Penerbit: Tjiong Koen Bie & Co., Pintoe Besar Batavia, 1909
Jumlah halaman: 30.
.
Buku ini membahas seluk beluk politik Tiongkok dan hubungnnya dengan bangsa Barat. Sebagai contoh, adalah ulasan mengenai Perang Candu dari sisi orang China:
.
“Tentang hal peperangan Tiong Kok - Inggris jang diseboet djoega perang tjandoe, semoewa orang tantoe soedah dengar; tetapi brangkali tjoemah sedikit sadja jang mengarti, bagimana dalam ini paperangan teroes meneroes Inggris ada berlakoe amat boewas pada rahajat Tiong Kok, jang - akaen mendjalanken kasopanan - soedah membantah boewat dikasih masoek tjandoe, jang mendjadi ratjoen boewat marika itoe.” (halaman 3).
.
Di dalamnya juga ada kecaman terhadap bangsa Barat:
.
“Demikianlah kira-kira pikirannja kabanjakan orang bangsa Europa, koetika di Tiongkok ada terbit hoeroe-hara; tetapi marika itoe tida taoe, bahoewa fatsal oeroesan Tiong Kok ada lebih dalam ; boekan bangsa Tiong Hoa jang boewas, tapi bangsa Europa jang seperti rampok, lantaran ingin kaoentoengana dan banjak oewang; dan boekan dengan bermaksoed soetji soedah bersarang di Tiong Kok - bersendjata dengan senapan dan meriam, dan jang lebih heibat lagi, jaitoe dengan tjandoe jang ija kasih masoek di sitoe dengan lakoe jang kedjam dan paksa, melawan pada kahendaknja rahajat Tiong Kok, boewat ratjoeni marika itoe jang tida sekali membri lantaran satoe apa.” (halaman 1).
.
Buku ini juga menyerukan perlawanan terhadap dinasti Qing (1644-1912) yang dianggap sebagai sumber kemerosotan China:
.
“Kaloe dinastie rampok (Boan) bisa atoer betoel pamerintahan, boewat mana ija soedah dapat tempo (+- 300 tahon) jang lebih dari tjoekoep, tantoelah radja-radja Barat tida nanti balas soerat itoe dengan meriam dan kapal perang.
Hina’an, tjatjian dan nista’an jang kita dapat dari lain bangsa, itoe samoewa ada dari lantaran boesoeknja Boan, maka itoe, kaloe Mandsjoe dynastie soedah laloe dari karadja’an Han, oeroesan Tiong Kok poen tantoe djadi selesih, dan negri kita - Han, djoega tida dihinggapi lagi oleh itoe penjakit jang heibat.” (halaman 30).
.
Dengan demikian, nampak bahwa semangat perlawanan terhadap dinasti Qing yang didirikan bangsa Manchu (disebut Boan dalam buku ini) juga tersebar hingga ke Kepulauan Nusantara.
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.

.

.

.
Berminat kopi silakan hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.