SASTRA MELAYU TIONGHOA: SIRADA DARI TELAGA TOBA
Ivan Taniputera
22 April 2014
Judul: Sirada dari Telaga Toba, Tjerita Roman no. 39 Maart 1932
Penulis: Njoo Cheong Seng
Penerbit: Tjerita Roman, Soerabaia, 1932
Jumlah halaman: 103
Pada bagian pembukaan terdapat penjelasan sebagai berikut:
"Ditoelis
sebagi peringetan dan iapoenja perdjalanan mengoelilingi telaga Toba,
meliwati Haranggaul, Prapat, dan Balige dan teroes sebrangi Telaga-Toba
(Tobameer) menoedjoe ke Poelau Samoesir, dimana ada mendjadi tempat
kediamannja bangsa Batak-Toba. Sampe pada taoen 1906 Samoesir itoe masih
berhoeboeng dari bagian seblah Barat dari tanah Sumatra, tapi sesoeda
itoe waktoe itoe dam jang ketjil telah terpoetoes, maka Samoesir telah
berobah mendjadi satoe Poelau.
Poelau Samosir 27 Sept. 1929
TELAGA TOBA
I
SUMATRA
Belon
pernah ada touristen bangsa Asia sia-siaken Sumatra, itoe poelau jang
mempoenjai pemandangan paling indah boekit jang berbaris-baris,
telaga-telaga jang indah dan besar, goenoeng-goenoeng jang tinggi,
dengen oetan-oetan jang lebar dan lebat. Touristen-bereau di Java ada
seakan-akan mempoenjai satoe sorga boeat diatoerken kepada ia poenja
toekang mengoembara, dan bikin marika beranggepan bahaoea Hindia
Nederland boekannja satoe negri mati.
Sumatra ada satoe
poelau jang mempoenjai paling banjak goenoeng, teroetama
goenoeng-goenoeng api. Goenoeng-goenoeng api itoe......"
Selain
itu terdapat pula tambahan cerita berjudul Senjoeman Paling Achir,
karya Tan Sioe Tjhay. Isinya mengisahkan percintaan antara Miss Chen
atau Chen Lien Hua dan Mr. Wu Hsiu Liang. Keduanya hidup pada era tahun
1930-an, yakni semasa perjuangan melawan keangkara murkaan Jepang.
Berikut ini adalah contoh halaman-halamannya:
Berminat foto kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar