Tampilkan postingan dengan label Rusia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rusia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Februari 2017

BUKU BERUSIA 100 TAHUN MENGENAI RASPUTIN DAN KEJATUHAN KEKAISARAN RUSIA

BUKU BERUSIA 100 TAHUN MENGENAI RASPUTIN DAN KEJATUHAN KEKAISARAN RUSIA.
Ivan Taniputera
5 Februari 2017
.

.
Judul: The Fall of The Romanoffs.
Penulis: Tidak tercantum, hanya tertera “by the author of Russian Court Memoirs.”
Jumlah halaman : 312
Penerbit E.P Dutton and Company, New York dan Herbert Jenkins Limited, London, 1917.
Bahasa: Inggris.
.
Ini merupakan buku yang meriwayatkan bagaimana peran Rasputin yang berpengaruh besar pada Ratu Alexandra dalam proses kejatuhan Dinasti Romanov selaku penguasa Kekaisaran Rusia.
.
Buku ini dibuka dengan kutipan sebagai berikut:
.
“The events of te first days of March, 1917, 0/ s, which brought about the fall of the Romanoff Dynasty, were welcomed by the majority of my countrymen, not because of their revolutionary tendencies, but merely that they saw in the new order of things the final extinction of German influence in Russia.”
.
Terjemahan:
.
“Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari-hari pertama bulan Maret 1917, yang membawa kejatuhan Dinasti Romanov, disambut dengan baik oleh sebagian besar rekan negara saya, bukan karena kecenderungan revolusionar mereka, melainkan semata-mata mereka menyaksikan dalam tatanan baru tersebut kemusnahan akhir pengaruh Jerman di Rusia.”
.
Pada saat itu, Rusia sedang terlibat perang dengan Jerman, yakni dalam kancah peperangan yang dikenal dengan Perang Dunia I (1914-1918), dan Ratu Alexandra, permaisuri kaisar Rusia saat itu, Nicholas II, merupakan keturunan Jerman.
.
Buku ini dilanjutkan dengan menyalahkan penyebab kejatuhan Kekaisaran Rusia pada Ratu Alexandra:
.
“The responsibility for the wreck of the Russian monarchy lies entirely with the Empress Alexandra Feodorovna, the most fatal of all the consorts of Russian sovereigns.”
.
Terjemahan:
.
“Tanggung jawab kehancuran monarki Rusia terletak sepenuhnya pada Ratu Alexandra Feodorovna, yakni yang terparah di antara seluruh permaisuri penguasa Rusia.”
.
Berikut ini adalah yang disampaikan mengenai betapa besar kekuasannya pada kaisar dan ratu Rusia:
.
“ “One word of mine,” he would hiccough, “can make or unmake a Minister, my slightest desire is implicitly obeyed. I hold the whole Government in the hollow of my hand,” and he would stretch out a heavy fist.”
.
Terjemahan:
.
“ “Satu kata dariku, “ia akan menyombongkan diri, “dapat mengangkat atau memecat seorang menteri, keinginanku yang paling kecil akan dipatuhi dengan jelas. Aku menggenggam seluruh pemerintahan dalam tangangku,” dan ia akan menampilkan kepalan yang kuat.” (halaman 54).
.
Berikut ini adalah daftar isi dan gambar.
.

.

.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.

.

.

.
Buku ini tentunya sangat menarik bagi para penggemar sejarah.
.
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Senin, 27 Oktober 2014

BUKU TENTANG SEJARAH PEMBERONTAKAN DI RUSIA

BUKU TENTANG SEJARAH PEMBERONTAKAN DI RUSIA

Ivan Taniputera
28 Oktober 2014




Judul : Hikajat Ringkes Dari Pembrontakan di Rusland (Kedjadian-kedjadian jang benar belon sebrapa lama telah melakoeken djalannja di itoe negri jang orang namaken negri biroeang)
Penulis: Chr. Nuys
Penerjemah (penyalin): Liang Bong Bong
Penerbit: Boekhandel Pek Pang Ing, Pasar Besar, Grisee, 1920
Jumlah halaman: 118


Buku ini meriwayatkan mengenai pemberontakan di Rusia menumbangkan kaisar (Czar atau Tsaar) Rusia pada tahun 1917. Sebenarnya rakyat sudah mempunyai kebencian terhadap pemerintah Rusia yang menindas mereka, namun pada mulanya kebencian itu tidak diarahkan pada kaisar:

"Hal itoe poen menerangken mengapa bangsa Rus berabad-abad lamanja bisa ditindes oleh pamerentah-pamarentah jang tidak berboeat soeatoe apa oentoek kemadjoean rahajat, hanja, sebaliknja dengan sengadja bikin rahajat tinggal bodo. Lebih djaoe hal itoe poen memberi katerangan atas perklaian, jang soeda lebih dari satoe abad lamanja dilakoeken melawan itoe pamarentah-pamarentah. Soeda lebih dari satoe abad lamanja rahajat Rus berdaja-oepaja boeat melawan pada pamarentah, boekan pada Tsaar, jang dipoedja dengen hormat seperti anak-anak menghormati orang toeanja, haja pada orang-orang jang menindes rahajat negri atas namanja Tsaar dan di laen fihak menipoe pada Tsaar dengen kasi gambar jang kliroe dari hal keadaan di dalem negri, jaitoe ambtenaar-ambtenaar..." (halaman 6)

Di dalamnya diriwayatkan mengenai Kaisar Rusia terakhir, Nicholas II, yang berada dalam tawanannya di Tobolsk, Siberia, dan masih rajin menulis catatan hariannya:

"Di depannja Maria Romanof sekarang terletak itoe tjatetan-tjatetan. Ia batja garis jang penghabisan jang berboenji:
Dengen girang akoe inget pada hari jang bagoes di dalem boelan Mei taon 1891, koetika mana akoe, sebagi poetra makota, boleh menantjep patjol jang pertama dalem tanah di Wladiwostok, jaitoe achirnja djalan kreta api jang besar, jang aken dipasang meneroet Siberie..." (halaman 9)

Pada halaman 23 diriwayatkan bagaimana pengaruh Revolusi Perancis di Rusia:

"Pembrontakan di Frankrijk jang membikin perobahan boekan ketjil dalem anggepan-anggepan dan pikiran di seloeroeh benoea Eropa, telah melakoeken djoega pengaroehnja di Rusland jang kebelakang dari laen-laen negri Europa" (halaman 23).

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.







Berminat foto kopi segera hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Jumat, 10 Oktober 2014

BUKU HUBUNGAN KENEGARAAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN RUSIA

BUKU HUBUNGAN KENEGARAAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN RUSIA



Ivan Taniputera
11 Oktober 2014

.



Judul: Persahabatan Uni Sovyet-Indonesia Bertambah Kuat: Kundjungan Delegasi Sovjet Tertinggi di URSS di Indonesia
Penerbit: Badan Penerangan Kedutaan Besar URSS di Indonesia (BAPUS), 1959
Jumlah halaman: 86

Pada bagian kata pengantarnya dapat kita baca:

"Buku ni berisi bahan2 mengenai kundjungan balasan Delegasi Sovjet Tertinggi URSS di Indonesia pada tahun 1959.
Sedjak tgl. 10 s/d 21 Oktober Delegasi Sovjet Tertinggi URSS jang dikepalai  oleh N.A. Muchitdinov, anggota Sovjet Tertinggi URSS dan RSS Uzbekistan, Ketua Komite Luar Neger Madjelis Bangsa2 Sovjet Tertinggi URSS, berada di Republik Indonesia dan mengundjungi Djakarta, Bogor, Bandung, Djokjakarta, Solo, dan Bali. Delegasi tersebut berkundjung di Indonesia atas undangan J.M. Mr. Sartono, Ketua DPR Republik Indonesia jang mengundjungi Uni Sovjet dalam tahun 1956 atas undangan Sovjet Tertinggi URSS.
Delegasi Sovjet Tertinggi URSS itu terdiri dari 10 orang anggota Sovjet Tertinggi URSS jang mewakili berberapa Republik Sovjet Sosialis: N.A. Muchitdinov (RSS Uzbekistan), J.N. Zarobian (RSS Armenia), N. Zaripova (RSS Tadjikistan), I.D. Jakovlev (RSSFR), F.A. Baranov (RSS Byelorusia), W. P. Dikanj (RSS Ukraina), E.G. Soratjan (RSS Moldavia), W.I. Klauson (RSS Estonia), G.M. Musrepov (RSS Kazakchstan), dan N.I. Smirnov (Kota Leningrad, RSSFR)......."

Berikut ini adalah daftar isinya.






Pada halaman 7 terdapat pidato N.A. Muchitdinov:

"....kami jakin bahwa kundjungan ini akan berlangsung dalam suasana jang baik, berkat perkembangan jang lebih landjut hubungan persahabatan antara kedua negeri kita dan djuga dalam suasana peredaan ketegangan internasional jang makin njata berkat kundjungan bersedjarah Ketua Dewan Menteri kami N.S. Chrustjov ke Amerika Serikat..."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:







Berminat foto kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Sabtu, 10 Mei 2014

BUKU TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI RUSIA SAAT PERANG DINGIN

BUKU TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI RUSIA SAAT PERANG DINGIN

Ivan Taniputera
11 Mei 2014




Judul: Bagaimana Uni-Sovjet Membantu Negeri-negeri Jang Terbelakang Ekonominja
Penerbit: Bagian Penerangan Kedutaan Besar URSS di Indonesia, 1960
Jumlah halaman: 45

Buku ini meriwayatkan mengenani bantuan Rusia bagi negara-negara berkembang semasa perang dingin. Berikut ini adalah daftar isinya.


Pada halaman 9 dapat kita baca:

"Uni Sovjet telah mendjelaskan sifat bantuan ekonomi djuga dengan tjara baru, Uni Sovyet menghendaki supaja bantuan ini dapat membantu negeri2 jang terbelakang ekonominja mendjadi tidak tergantung, dan sampai achir2 ini Uni Sovjet membantu mereka membangun industri berat agar negeri2 itu sendiri dapat memproduksi alat2 produksi."

Pada halaman 12 dapat kita baca:

"Bantuan jang diberikan oleh organissi2 Sovjet kepada negeri2 jang ekonominja terbelakang bukan ekspor modal dan karenanja bantuan tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dengan penghisapan terhadap rakjat dan sumber2 negeri itu. Semua pabrik jang didirikan dalam kerdjasama dengan URSS semata-mata mendjadi miliki negeri2 dimana pabrik2 itu didirikan. Tidak ada satupun organisasi Sovjet mendjadi pesero dalam perusahaan2 itu dan djuga tidak mengambil bagian dalam pimpinannja atau keuntungannja."

Sebagai catatan, tidak sepenuhnya benar jika pada kutipan di atas disebutkan bahwa bantuan Uni Sovyet itu dimaksudkan agar negeri yang dibantu ekonominya tidak tergantung. Uni Sovyet memberikan bantuan juga dalam rangka menyebarkan pengaruhnya di negara-negara tersebut dalam rangka Perang Dingin. Jadi itu bukan bantuan yang sepenuhnya cuma-cuma dan juga merupakan alat propaganda.

Pada halaman 24, disebutkan bahwa Uni Sovyet memberikan bantuan bagi India:

"Di India, Uni Sovjet sedang membangun sebuah pabrik besi dan badja jang besar dengan kapasitet produksi 1 djuta ton badja setahun. Pabrik ini merupakan pabrik besi dan badja India jang pertama dan merupakan salah satu pabrik jang terbesar di Asia."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:



Berminat foto kopi segera hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.