BUKU LUAR BIASA KUMPULAN RAMALAN DAN HAL-HAL GAIB DI SELURUH PENJURU TANAH JAWA
Ivan Taniputera
21 September 2015
Beberapa
jilid buku ini merupakan kumpulan luar biasa berbagai ramalan dan
hal-hal gaib di seluruh penjuru Tanah Jawa. Berikut ini adalah
jilid-jilid yang tersedia.
JILID 1
Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid 1. De Geschiedenis der Godsdiensten op Java
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: G. Kolff & Co., Batavia
Jumlah halaman: 425
Bahasa: Belanda.
Berikut ini adalah daftar isinya:
Jilid pertama ini berisikan berbagai hal yang luar biasa. Sebagai contoh, terdapat uraian mengenai dewa-dewa Hindu:
"PARABRAHMA
de
God der Brahmanen, de Almacht, Die, vereenzelvigd met het Nirwana, de
oorsprong is van alles, wat bestaat. In de Weda's wordt uit eerbied Zijn
naam niet genoemd, doch vervangen door:......." (halaman 20).
Terjemahan:
"PARABRAHMA
Dewa
kaum Brahmana, Yang Maha Kuasa, yang disamakan dengan Nirwana,
merupakan asal muasal segala sesuatu yang ada. Dalam Weda, karena rasa
hormat, maka nama Beliau tidak pernah disebutkan, namun digantikan
oleh:....."
Lalu terdapat pula legenda mengenai asal muasal terjadinya perhitungan Wuku (Pawukon), sebagaimana tercantum di halaman 72:
"In
der beginne der heerschappij van Batara Goeroe op aarde, was zijn rijk
verdeelde in vijf hoofd en vier onderdeelen. De vijd hoofddeelen, zijnde
het Oosten, Westen, Zuiden, Noorden, en Midden, hadden ieder een
zekeren dag van oppergebied, van marktijd en van gezag. De vijf dagen
vormden een kleine tijdcirkel..."
Terjemahan:
"Pada
awal masa pemerintahan Batara Guru di muka bumi ini, daerah
kekuasaannya dibagi menjadi lima bagian utama dan empat bagian lanjutan.
Kelima bagian utama itu adalah Timur, Barat, Selatan, Utara, dan
Tengah, masing-masing mempunyai kekuasaan atas hari-hari tertentu,
sebagai penanda waktu dan aturan. Kelima hari itu membentuk satu siklus
kecil...."
Selanjutnya dalam buku ini juga
dibahas mengenai jenis-jenis makhluk halus baik berasal dari tradisi
India maupun Jawa. Sebagai contoh adalah:
"719 PHISATJA dan 720 PHISATJIS
de
zoogenammde vampires, die in holen en kloven huizen en voornamelijk er
op uit gaan, om menschen en dieren en al waat leeft kwaad te doen en hun
het bloed uit te zuigen. Eenige van deeze reuzen, die in de mythologie
met naam genoemd worden, zullen wij trachten in het kort the
beschrijven." (halaman 119).
Terjemahan:
"PHISATJA DAN PHISATJIS
Merupakan
semacam vampir, tinggal dalam gua dan jurang-jurang serta keluar
mencari manusia, hewan, dan makhluk hidup guna melakukan sesuatu yang
jahat dengan menghisap darah mereka. Beberapa makhluk ini yang namanya
disebutkan dalam mitologi akan kita ulas secara ringkas..."
Lalu terdapat pula uraian mengenai legenda-legenda Jawa, misalnya mengenai asal muasal iblis, dunia, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah nama-nama makhluk halus dalam kepercayaan Jawa:
1. DE TJINOENOEK
2. DE KABO KAMILI
3. DE DADOENG AWOES'S
4. DE POTO
5. DE SAWAN
6. DE SARAP
7. DE DHENGEN
8. DE MADJOESI
9. DE GENDROEWA
10. DE WEWE
11. DE KOENTHIANAK
12. DE BONTOT
13. DE BANASPATI
14. DE SETAN OESOES
15. DEN DJERANGKONG
16. DE ANTOE DARAT
17. DE ANTOE LAOET
18. DE KEMAMANG
19. DEN BISOE
20. DE LAMPOR
21. DE LAHA
22. DE BLORONG
23. DE GOENDHOEL
24. DE BELIS
25. DE SATO
26. DE DINKEL
27. DE TETELO
28. DE KITJIWIS
29. DE GEBLOEK
30. DE KEBLEK
dan lain-lain, masing-masing dengan penjelasannya. Secara keseluruhan terdapat 93 jenis hantu yang diulas dalam buku ini.
Meskipun
demikian, pada halam 238 hingga 243, terdapat tambahan 24 jenis hantu
(spoken) lagi, namun beberapa di antaranya mendapatkan pengaruh tradisi
India.
Pada halaman 266 hingga 271 diulas
mengenai malaikat-malaikat yang kemungkinan dari namanya mencerminkan
pengaruh Arab. Sebagai contoh adalah: Djabarail, Mikail, Israfil,
Idjrail, Malakal Maoet, Asrael, Roeman, Moenkar, Nakir, dan lain
sebagainya. Masing-masing beserta ulasannya. Selanjutnya terdapat pula
tabel yang menghubungkan antara nama bintang beserta malaikat.
Pada halaman 282 hingga 285 terdapat uraian mengenai selamatan beserta tata caranya.
Selanjutnya,
terdapat uraian mengenai pengaruh-pengaruh iblis, makhluk halus, dan
hantu terhadap manusia, antara lain menimbulkan penyakit. Sebagai
contoh, ini adalah penyakit-penyakit yang ditimbulkan beserta hari
berjangkitnya penyakit.
"Zaterdag: Rechter oor, knieen, en beenderenstelsel.
Donderdag: Linker oor, dijen, voeten, en slagaderensysteem." (halaman 287).
Terjemahan:
"Sabtu: telinga kanan, lutut, dan tulang
Kamis: telinga, paha, kaki, dan sistem arteri Kiri......"
Terdapat uraian mengenai tradisi ruwatan (kias) terhadap urutan kelahiran anak yang dianggap kurang baik beserta sesajiannya.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
JILID II
Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid II. A. De Bedoewi's en hun Pawoekon's (Orang Badui dan Pawukon mereka). B. De Tiang Tengger en hun Ngelmoe (Tiang Tengger dan Ngelmu mereka).
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: G. Kolff & Co., Batavia-C
Jumlah halaman: 338
Bahasa: Belanda dan Indonesia (Melayu).
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid II. A. De Bedoewi's en hun Pawoekon's (Orang Badui dan Pawukon mereka). B. De Tiang Tengger en hun Ngelmoe (Tiang Tengger dan Ngelmu mereka).
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: G. Kolff & Co., Batavia-C
Jumlah halaman: 338
Bahasa: Belanda dan Indonesia (Melayu).
Buku ini mengupas mengenai Pawukon (perhitungan Wuku) dan juga beberapa metoda ramalan atau petangan.
Berikut ini adalah daftar isinya:
Ini adalah contoh halaman yang memuat perhitungan wuku beserta keterangannya, seperti tentang selamatan dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah contoh-contoh halaman lainnya, yang memuat berbagai petangan atau ramalan dan lain sebagainya.
Cara
meramal cukup sederhana, dapat menggunakan dadu atau kartu domino.
Pertama-tama dengan melihat daftar pertanyaan dan sesudah itu dicocokkan
dengan tabel jawabannya.
JILID III
Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid III. De Tiang pasek an hun Tengerans en de Mohammedanen en hun Primbons.
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: G. Kolff & Co., Batavia-C.
Jumlah halaman: 374.
Bahasa: Belanda dan Indonesia (Melayu).
Buku ini memuat berbagai hitungan dalam primbon. Berikut ini adalah daftar isinya:
Di
dalamnya diulas pula ramalan garis tangan, fisiognomi, dan lain
sebagainya. Terdapat uraian mengenai tempat-tempat keramat, seperti
gunung, sungai, makam dan lain sebagainya.
Sebagai contoh adalah uraian mengenai Gunung Sumbing:
"Goenoeng
Soembing, Goenoeng Sindoro, Deze bergen worden door de Javanen Vereerd.
Deze vereering vloeit voort uit een legende, die vermeldt dat deze
bergen vroeger menschen zijn geweest en wel broeders." (halaman 9).
Terjemahan:
"Gunung
Sumbing, Gunung Sindoro. Gunung-gunung ini dihormati oleh orang Jawa.
Penghormatan ini berasal dari legenda yang meriwayatkan bahwa
gunung-gunung ini dulunya adalah manusia yang saling bersaudara."
Terdapat uraian mengenai tanda-tanda kuda yang baik.
Firasat telinga berbunyi, muka terasa panas, dan lain sebagainya juga dibahas di dalamnya.
Yang
menarik terdapat primbon khusus bagi merampok, yakni mencari saat yang
baik dalam melancarkan aksinya (Primbon Ngetjoe, Ngampak, Membegal, dan
Maling, Kerojok).
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:
JILID V
Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid V. De Primbons
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: Bandoeng, Fortuna, 1913
Jumlah halaman: 148 (ada beberapa halaman terakhir yang hilang).
Bahasa: Belanda dan Indonesia
Ini merupakan buku yang sangat unik, berupa kumpulan berbagai ramalan dan perhitungan dalam primbon yang pernah digunakan di pulau Jawa (mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur). Berikut ini adalah daftar isinya:
Buku ini memuat berbagai perhitungan, misalnya perhitungan mengenai naga tahun dan naga bulan. Ternyata terdapat perbedaan antara perhitungan arah naga bulan di Jawa Barat dan Tengah dengan di Jawa Timur. Adapun perbedaan itu antara lain:
Di Jawa Barat dan Tengah:
Bulan Rabingoel-awal (Rabiul Awal), naga terletak di timur, jatingarang terletak di selatan, ridjal terletak di barat, dan sambang banger terletak di utara.
Di Jawa Timur:
Bulan Rabingoel-awal (Rabiul Awal), naga terletak di selatan, jatingarang terletak di barat, ridjal terletak di utara, dan sambang banger terletak di timur.
Perhitungan hari buruk pada masing-masing bulan, juga terdapat perbedaan. Adapun perbedaan itu antara lain:
Di Jawa Barat dan Tengah:
Bulan Soera, hari Senin dan Selasa.
Di Jawa Timur:
Bulan Soera, hari Sabtu dan Minggu (Ngahat).
Terdapat pula berbagai hitungan mengenai perjalanan, pindah rumah, mencari pencuri, dan bahkan terdapat pula primbon-primbon untuk keperluan khusus, seperti primbon perang, perang sabil, dan perang bakat, primbon untuk penjahat (ngetjoe, gampak, membegal, dan maling kerojok), dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.
Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid V. De Primbons
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: Bandoeng, Fortuna, 1913
Jumlah halaman: 148 (ada beberapa halaman terakhir yang hilang).
Bahasa: Belanda dan Indonesia
Ini merupakan buku yang sangat unik, berupa kumpulan berbagai ramalan dan perhitungan dalam primbon yang pernah digunakan di pulau Jawa (mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur). Berikut ini adalah daftar isinya:
Buku ini memuat berbagai perhitungan, misalnya perhitungan mengenai naga tahun dan naga bulan. Ternyata terdapat perbedaan antara perhitungan arah naga bulan di Jawa Barat dan Tengah dengan di Jawa Timur. Adapun perbedaan itu antara lain:
Di Jawa Barat dan Tengah:
Bulan Rabingoel-awal (Rabiul Awal), naga terletak di timur, jatingarang terletak di selatan, ridjal terletak di barat, dan sambang banger terletak di utara.
Di Jawa Timur:
Bulan Rabingoel-awal (Rabiul Awal), naga terletak di selatan, jatingarang terletak di barat, ridjal terletak di utara, dan sambang banger terletak di timur.
Perhitungan hari buruk pada masing-masing bulan, juga terdapat perbedaan. Adapun perbedaan itu antara lain:
Di Jawa Barat dan Tengah:
Bulan Soera, hari Senin dan Selasa.
Di Jawa Timur:
Bulan Soera, hari Sabtu dan Minggu (Ngahat).
Terdapat pula berbagai hitungan mengenai perjalanan, pindah rumah, mencari pencuri, dan bahkan terdapat pula primbon-primbon untuk keperluan khusus, seperti primbon perang, perang sabil, dan perang bakat, primbon untuk penjahat (ngetjoe, gampak, membegal, dan maling kerojok), dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.