Tampilkan postingan dengan label Melayu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Melayu. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Maret 2017

BUKU BERUSIA SERATUS TAHUN MENGENAI BERBAGAI KEPERCAYAAN TRADISIONAL MELAYU TERHADAP HAL DAN MAKHLUK GAIB

BUKU BERUSIA SERATUS TAHUN MENGENAI BERBAGAI KEPERCAYAAN TRADISIONAL MELAYU TERHADAP HAL DAN MAKHLUK GAIB
.
Ivan Taniputera.
5 Maret 2017
.

Judul: Berbagai-bagai Kepertjajaan Orang Melajoe. Bagian Jang Pertama.
Penulis: M. T. Soetan Lembang ‘Alam
Penerbit: Boekhandel Visser & Co., Weltevreden, 1917.
Jumlah halaman: 78.
.
Buku ini berisikan berbagai kepercayaan tradisional Melayu terkait hal-hal dan makhluk gaib. Pada hal 25 dapat kita baca sebagai berikut:
.
“Dichabarkan, lagi, ada oppas-oppas (opas) minjak itoe, jang diganggoei oleh hantoe, waktoe mereka itoe djaga pada malam hari; djikalau oppas jang djaga itoe mengantoek, datanglah ganggoean dari pada hantoe itoe; terkadang-kadang kedengaran seperti toean-toean jang berdjalan tjepat: tap toep, tap toep boenji sepatoenja akan tetapi bila dilihat, soeatoe apapoen ta’tampak;- ada poela jang menampar atau melempar oppas djaga itoe, apabila ia mengantoek dalam djaganja.”
.
Selanjutnya pada halaman 27 dapat kita baca:
.
“Waktoe soedah djaoeh malam, kedengaranlah boenji, sebagai boenji orang jang mengeteoek-ngetoek minta boekakan pintoe; apabila pintoe soedah diboekakan dan dilihat siapa dia jang mengetoek-ngetoek pintoe itoe, soeatoe apapoen ta’ ada jang tampak,......”
.
Buku ini membahas pula pemecahan misteri bagi peristiwa-peristiwa gaib di atas.
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:
.

.

.

.
Buku ini layak dibaca bagi mereka yang ingin mengetahui misteri berbagai hal gaib beserta pemecahannya.
.
Berminat kopi silakan hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Senin, 22 Desember 2014

BUKU KAMUS BAHASA MELAYU-BELANDA DAN BELANDA-MELAYU YANG SUDAH BERUSIA 100 TAHUN LEBIH

BUKU KAMUS BAHASA MELAYU-BELANDA DAN BELANDA-MELAYU YANG SUDAH BERUSIA 100 TAHUN LEBIH

Ivan Taniputera
23 Desember 2014




Judul: Practisch Maleisch-Hollandsch en Hollandsch-Maleisch Handwoordenboek
Benevens Kort Begrip Der Maleische Woordvorming en Spraakleer (Di samping itu Uraian Singkat Tentang Pembentukan Kata Dalam Bahasa Melayu dan Tata Bahasanya).
Penulis: L. TH. Mayer
Penerbit: N.V. Boekhandel En Drukkerij v/h G.C.T. Van Dorp & Co, Semarang-Soerabaia-Bandoeng, 1906
Jumlah halaman: 622+xix
Bahasa: Terutama bahasa Belanda dan Melayu

Buku ini juga membahas mengenai bunyi bahasa Melayu dan juga makna awalan, seperti:

"1. me, steeds gevolgd door een neusklank, behalve wanneer het grondwoord begint met een l, r, j, w; dient ter uitdrukking van den actleven vorm van alle werkwoorden in het Maleisch; en geeft in het algemeen vorm van alle werkwoorden in het Maleisch; en geeft in het algemeen een handeling te kennen, waarbij dat, wat door het grondwoord beteekend wordt, te pas komt als:
a.is het grodwoord de naam van een werktuig, enz.., dan beteekent het werkwoord iets met dat werktuig enz., doen bijv.: mematjoel, membedil, mendjaring, mengoentji, enz......"

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:








Berminat foto kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Minggu, 14 April 2013

Buku Panduan Berbahasa Melayu, Belanda, Jepang, Mandarin, Hokkian, Hakka, Kanton, dan Inggris


BUKU PANDUAN BERBAHASA MELAYU, BELANDA, JEPANG, MANDARIN, HOKKIAN, HAKKA, DAN KANTON



Ivan Taniputera
4 Februari 2013
.



Judul: "East Asia: How to Speak Malay, Dutch, Japanese, Mandarin, Fuhkien, Hakka, and Cantonese.
Penerbitnya:  Boek en Handelsdrukkerij, De Pertoendjangan v/h Tjiong Koen Bie, N.V. Batavia. Namun tidak disebutkan tahun terbitnya. 
Kendati demikian, pada bagian "Pertimbangannja Toean Ong Hong Siang (F. C. Wang), Inspecteur sekola T.H.H.K. Tentang Boekoe "East Asia," halaman VII tertera "Batavia, 15 Tjia Gwee Soantong II." Soantong adalah nama tahun pemerintahan Kaisar Puyi. Oleh karenanya buku ini nampaknya diterbitkan pada kurang lebih tahun 1909, yakni semasa Dinasti Qing masih berkuasa. 
Jumlah halaman: 257.


Inilah adalah buku kuno yang sangat menarik bagi para pemula yang ingin mengenal delapan bahasa, yakni Melayu, Belanda, Jepang, Mandarin, Hokkian, Hakka, Kanton, dan Inggris.  Buku ini nampaknya dahulu ditujukan bagi para pelancong atau turis yang ingin mengadakan perjalanan di Asia Timur. Namun apa yang nampaknya menarik bagi saya adalah perbandingan antara berbagai dialek bahasa Tionghoa, seperti Hokkian, Hakka, dan Kanton. 




Pada halaman-halaman buku di atas kita dapat menjumpai frasa dan kata-kata yang disampaikan dalam delapan bahasa, yakni Melayu, Belanda, Jepang, Mandarin, Hokkian, Hakka, Kanton (Guangdong atau Kwitang), dan Inggris. Khusus bahasa Mandarin disertai pula aksara Han (Hanzi). Kemudian bahasa Inggris juga dilengkapi cara membacanya.

Sebagai contoh, pada halaman 20-21; pada bahasa Melayu tertulis Minoem tee. Bahasa Belandanya adalah "Drink een kopje thee. Bahasa Jepangnya adalah Tja wo o agarinasai, Mandarinnya adalah Jien tjha. Hokkiannya adalah Tjiah te la. Hakkanya adalah  Sjit tjha. Kantonnya adalah Jam thja. Inggrisnya adalah Drink a cup of tea. Sebagai catatan, bahasa Melayu di sini adalah cikal bakal bahasa Indonesia. Jika pada saat sekarang ada upanya memperbaharui buku ini dan menerbitkannya ulang tentu saat bermanfaat bagi para penggemar bahasa Tionghoa.

Bagi yang memerlukan foto kopi buku ini silakan menghubungi saya di ivan_taniputera@yahoo.com.