BUKU ATURAN UMUM PENJUALAN BERAS OLEH ORGANISASI TIONG HWA TJONG SIANG HWEE DI SEMARANG.
.
Ivan Taniputera.
3 Mei 2017
.
.
Judul:
Atoeran-atoeran Oemoem boeat Pendjoealan Beras, Reglement-reglement
Arbitrage dan Kwaliteits certificaat. Tiong Hwa Tjong Siang Hwee,
Semarang.
Penulis: tidak diketahui
Penerbit: tidak tercantum, 1934
Jumlah halaman: 16.
.
Buku
ini berisikan berbagai aturan terkait jual beli beras oleh perkumpulan
Tiong Hwa Tjong Siang Hwee, Semarang. Adapun tujuan didirikannya
perkumpulan itu adalah sebagai berikut:
.
“Ini
Bureau diwadjibken boeat kasi poetoesan-poetoesan atas segala
perselisihan-perselisihan dalem hal djoeal beli beras, jang menoeroet
contract-contract jang soeda ditoetoep, moesti diserahken pada ini
Bureau, atawa atas perselisihan-perselisihan jang menoeroet kemaoeannja
pembeli dan pendjoeal sendiri soeda diserahken pada ini Bureau......”
(halaman 1).
Saya baru saja mendapatkan buku tulisan tangan berisikan hasil analisa Bazi di zaman dahulu.
.
.
Pemerian naskah:
.
Naskah
tulisan tangan berukuran 14,5 x 20,5 centimeter. Terdiri dari 12 lembar
yang dijilid. Masing-masing lembaran bertuliskan bolak balik.
Isinya
adalah penjelasan bagi diagram Bazi di atas disertai prediksi
tahun-tahun kehidupan pemilik Bazi. Penjelasan ditulis dalam aksara
Mandarin disertai terjemahan bahasa Indonesia atau Melayu berejaan van
Ophuysen.
.
Diagram Bazi di atas adalah sebagai berikut:
.
Pilar tahun: Jiachen
Pilar bulan: Dingmao
Pilar hari: Renyin
Pilar jam: Renyin.
.
Nampak
bahwa pemilik diagram Bazi di atas dilahirkan pada tahun Jiachen (1904
atau 1844). Namun dengan mengacu pada tahun ke-30 pemerintahan Kaisar
Guangxu (光緒, 1875-1908), maka tahun yang tepat adalah 1904.
.
Terdapat
penjelasan di baris kanan, bahwa tanggal kelahirannya adalah 23 bulan
pertama Imlek. Jika diubah ke kalender Barat, hasilnya adalah 9 Maret
1904. Karena jam kelahiran adalah Yin, pemilik Bazi tentunya dilahirkan
antara pukul 03.00-05.00.
.
Anasir penanggalan ini juga dicantumkan kembali pada halaman berikutnya.
.
.
Disebutkan
juga berbagai bintang simbolis (Shensha) yang terdapat pada diagram
Bazi ini, seperti Gwee Tek Kwie Djien. Bintang simbolis ini dalam bahasa
Mandarin disebut Yuede Guiren atau Bintang Penolong Kebajikan Rembulan.
.
Cara menentukan bintang Yuede Guiren adalah dengan mengacu pada Cabang Bumi pilar Bulan. Rumusnya adalah sebagai berikut.
.
Cabang Bumi pilar bulan Zi, maka bintang Yuede Guiren adalah Batang Langit Ren.
Cabang Bumi pilar bulan Chou, maka bintang Yuede Guiren adalah Batang Langit Geng.
Cabang Bumi pilar bulan Yin, maka bintang Yuede Guiren adalah Batang Langit Bing.
Cabang Bumi pilar bulan Mao, maka bintang Yuede Guiren adalah Batang Langit Jia.
Chen-Ren
Si-Geng
Wu-Bing.
Wei-Jia.
Shen-Ren.
You-Geng.
Xu-Bing.
Hai-Jia.
.
Pada
Bazi di atas, Cabang Bumi pilar bulan adalah Mao. Dengan demikian,
bintang Yuede Guiren adalah Jia. Ternyata Jia ada di pilar tahun. Jadi,
diagram Bazi ini memang mempunyai bintang Yuede Guiren.
.
Di
halaman berikutnya, juga dibahas berbagai hal, termasuk shio jodoh
pemilik Bazi. Pada halaman tersebut, tercantum bahwa jodoh pemilik Bazi
adalah shio kambing (ditulis Jo atau Yo dalam Ejaan Yang Disempurnakan).
.
.
Adanya
terjemahan dalam bahasa Melayu nampaknya menandakan bahwa pemesan hasil
analisa ini tidak menguasai bahasa Mandarin dengan baik.
.
Hasil analisa Bazi zaman dahulu ini sangat menarik dan dapat dijadikan bahan perbandingan bagi analisa Bazi di masa sekarang.
BUKU TENTANG SEJARAH MATA UANG DAN BANK SIRKULASI HINDIA BELANDA.
.
Ivan Taniputera.
21 April 2017
.
Judul: Muntwezen en Circulatie-Banken in Nederlandsch Indie
Penulis: Mr. G. Vissering (1865-1937)
Penerbit: J.H, de Bussy, Amsterdam, 1920
Jumlah halaman: 422
.
Buku
ini membahas mengenai sejarah mata uang dan bank sirkulasi di Hindia
Belanda. Pada bagian pembukaan kita dapat membaca mengenai sejarah
keuangan di Hindia Belanda abad ke-19:
.
“De
val van de Oost-Indische Compagnie en de Napoleontische oorlogen hadden
onze kolonien in zeer ongunstigen toestand gebracht. Het muntwezen was
in een staat van groote verwarring, doordat nauwelijks van eeenige
regeling op dat punt sprake was; in naam was de Nederlandsche Gulden de
rekenings-eenheid, en de zilveren Gulden ook de standpenning van ons
Indie, doch in werkelijkheid waren tallooze andere soorten van munten in
omloop, vooral een groot bedrag van de oude koperen duiten der
Compagnie...” (halaman 13).
.
Terjemahan:
“Jatuhnya
Perusahaan Dagang Hindia Timur (Kompeni) dan Perang Napoleon telah
membawa koloni kita ke dalam keadaan sangat tidak menguntungkan. Perihal
mata uang telah berada dalam keadaan sangat kacau; yang karenanya
baru-baru ini telah dibicarakan beberapa peraturan terkait dengannya;
secara hukum Gulden Belanda adalah alat pembayaran pemersatu, dan begitu
pula dengan Gulden Perak di Hindia kita. Namun pada kenyataannya
terdapat tidak terhitung jenis mata uang lainnya yang beredar, di antara
seluruhnya adalah sejumlah besar mata uang tembaga Kompeni...”
.
Buku ini juga membahas mengenai sejarah tahap demi tahap penerapan penggunaan Gulden di Kepulauan Nusantara.
.
Berikut ini adalah daftar isinya.
.
.
.
.
Selanjutnya, contoh-contoh halaman adalah sebagai berikut:
BUKU BERUSIA SERATUS TAHUN MENGENAI BERBAGAI KEPERCAYAAN TRADISIONAL MELAYU TERHADAP HAL DAN MAKHLUK GAIB
.
Ivan Taniputera.
5 Maret 2017
.
Judul: Berbagai-bagai Kepertjajaan Orang Melajoe. Bagian Jang Pertama.
Penulis: M. T. Soetan Lembang ‘Alam
Penerbit: Boekhandel Visser & Co., Weltevreden, 1917.
Jumlah halaman: 78.
.
Buku
ini berisikan berbagai kepercayaan tradisional Melayu terkait hal-hal
dan makhluk gaib. Pada hal 25 dapat kita baca sebagai berikut:
.
“Dichabarkan,
lagi, ada oppas-oppas (opas) minjak itoe, jang diganggoei oleh hantoe,
waktoe mereka itoe djaga pada malam hari; djikalau oppas jang djaga itoe
mengantoek, datanglah ganggoean dari pada hantoe itoe; terkadang-kadang
kedengaran seperti toean-toean jang berdjalan tjepat: tap toep, tap
toep boenji sepatoenja akan tetapi bila dilihat, soeatoe apapoen
ta’tampak;- ada poela jang menampar atau melempar oppas djaga itoe,
apabila ia mengantoek dalam djaganja.”
.
Selanjutnya pada halaman 27 dapat kita baca:
.
“Waktoe
soedah djaoeh malam, kedengaranlah boenji, sebagai boenji orang jang
mengeteoek-ngetoek minta boekakan pintoe; apabila pintoe soedah
diboekakan dan dilihat siapa dia jang mengetoek-ngetoek pintoe itoe,
soeatoe apapoen ta’ ada jang tampak,......”
.
Buku ini membahas pula pemecahan misteri bagi peristiwa-peristiwa gaib di atas.
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:
.
.
.
.
Buku ini layak dibaca bagi mereka yang ingin mengetahui misteri berbagai hal gaib beserta pemecahannya.
BUKU PETIKAN TAJUSALATIN TENTANG ILMU FISIOGNOMI ATAU MENGETAHUI KEPRIBADIAN SESEORANG BERDASARKAN TANDA-TANDA FISIKNYA.
.
Ivan Taniputera.
16 Februari 2017
.
.
Judul: Kitab Tadjoe Salatin
Terdapat
penjelasan sebagai berikut: Oleh Imam Sajid Amiril Sopingi atas
perdjalanannja di Tanah Arab aken pahamken ilmoe kitab ka negri Mesir.
Jaitoe:
Kitab
wirasatnja manoesia lelaki atawa prampoewan, jang djahat atawa jang
baik, dan bisa mengatahoewi adat istiadatnja masing-masing orang,
menoeroet dari pada ilmoe kitab hoeroef Djawa di melajoeken oleh:
Raden Ngabehi Basah Tirto Soebroto.
Djoeroe bahasa Djawa dari Pengadilan Landraad kota dan moeka kota Betawi.
Penerbit: Snelpersdrukkerij Goan Hong & Co., Batavia, 1925.
Jumlah halaman: 32.
.
Buku
ini nampaknya berisi terjemahan bab kesembilan belas Tajussalatin yang
berisikan ilmu fisiognomi atau pengenalan terhadap kepribadian seseorang
melalui tanda-tanda fisik atau lahiriahnya.
.
Sebagai contoh, terdapat kutipan sebagai berikut di halaman 3:
.
“Inilah
saorang jang tjakep, aken tetapi amat sajang bidji matanja biroe,
tentoelah ia mengandoeng hati dengki, soenggoelah sajang pada
ketjakepannja.”
BUKU PRIMBON TENTANG TANDA-TANDA PADA KUDA, PERKUTUT, DAN KUCING
.
Ivan Taniputera.
6 Februari 2017.
.
.
Judul: Lajang Katoeranggan.
Terdapat
keterangan: Ja ikoe katoerangganing djaran, manoek perkoetoet lan
koetjing. Nerangake titikane kewan teloeng warna maoe, kang ala lan kang
betjik wahanane toemrapkang ngingoe, katanda sake tjandrane, oelese,
tjiri-tjirine lan lija-lijane.
Penulis: Tidak diketahui.
Penerbit: Boekhandel Tan Khoen Swie, Kediri, 1929
Jumlah halaman: 28
Bahasa: Jawa.
.
Buku ini menjelaskan mengenai pertanda baik buruknya kuda, perkutut, dan kucing, beserta obat ketiga hewan tersebut.
.
Sebagai contoh pada halaman terdapat pertanda kuda yang buruk:
.
“Anda-moestaka,
oenjeng-oenjeng ana ing sikil ngarep kapernah ing dengkoel oetawa
sadoewoere; ala banget, nibakake lan ngidak kang noenggang; ‘mbilaeni.”
.
Terjemahan:
“Anda-moestana,
pusaran bulu ada di kaki depan, tepatnya pada lutut atau atasnya;
sangat buruk, dapat menjatuhkan serta menginjak penunggangnya;
membahayakan.”
.
Mungkin di zaman sekarang hal ini tidak berlaku lagi.
BUKU BERUSIA 100 TAHUN MENGENAI RASPUTIN DAN KEJATUHAN KEKAISARAN RUSIA.
Ivan Taniputera
5 Februari 2017
.
.
Judul: The Fall of The Romanoffs.
Penulis: Tidak tercantum, hanya tertera “by the author of Russian Court Memoirs.”
Jumlah halaman : 312
Penerbit E.P Dutton and Company, New York dan Herbert Jenkins Limited, London, 1917.
Bahasa: Inggris.
.
Ini
merupakan buku yang meriwayatkan bagaimana peran Rasputin yang
berpengaruh besar pada Ratu Alexandra dalam proses kejatuhan Dinasti
Romanov selaku penguasa Kekaisaran Rusia.
.
Buku ini dibuka dengan kutipan sebagai berikut:
.
“The
events of te first days of March, 1917, 0/ s, which brought about the
fall of the Romanoff Dynasty, were welcomed by the majority of my
countrymen, not because of their revolutionary tendencies, but merely
that they saw in the new order of things the final extinction of German
influence in Russia.”
.
Terjemahan:
.
“Peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada hari-hari pertama bulan Maret 1917, yang membawa
kejatuhan Dinasti Romanov, disambut dengan baik oleh sebagian besar
rekan negara saya, bukan karena kecenderungan revolusionar mereka,
melainkan semata-mata mereka menyaksikan dalam tatanan baru tersebut
kemusnahan akhir pengaruh Jerman di Rusia.”
.
Pada
saat itu, Rusia sedang terlibat perang dengan Jerman, yakni dalam
kancah peperangan yang dikenal dengan Perang Dunia I (1914-1918), dan
Ratu Alexandra, permaisuri kaisar Rusia saat itu, Nicholas II, merupakan
keturunan Jerman.
.
Buku ini dilanjutkan dengan menyalahkan penyebab kejatuhan Kekaisaran Rusia pada Ratu Alexandra:
.
“The
responsibility for the wreck of the Russian monarchy lies entirely with
the Empress Alexandra Feodorovna, the most fatal of all the consorts of
Russian sovereigns.”
.
Terjemahan:
.
“Tanggung
jawab kehancuran monarki Rusia terletak sepenuhnya pada Ratu Alexandra
Feodorovna, yakni yang terparah di antara seluruh permaisuri penguasa
Rusia.”
.
Berikut ini adalah yang disampaikan mengenai betapa besar kekuasannya pada kaisar dan ratu Rusia:
.
“
“One word of mine,” he would hiccough, “can make or unmake a Minister,
my slightest desire is implicitly obeyed. I hold the whole Government in
the hollow of my hand,” and he would stretch out a heavy fist.”
.
Terjemahan:
.
“
“Satu kata dariku, “ia akan menyombongkan diri, “dapat mengangkat atau
memecat seorang menteri, keinginanku yang paling kecil akan dipatuhi
dengan jelas. Aku menggenggam seluruh pemerintahan dalam tangangku,” dan
ia akan menampilkan kepalan yang kuat.” (halaman 54).
.
Berikut ini adalah daftar isi dan gambar.
.
.
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.
.
.
.
Buku ini tentunya sangat menarik bagi para penggemar sejarah.
ILMU UNIK UNTUK MENGETAHUI MENGAPA BISNIS MENJADI SEPI
.
Ivan Taniputera.
30 Januari 2017
.
Saya
baru saja menemukan lembaran kertas bertulisan tangan yang sudah rapuh.
Uniknya kertas tersebut bertuliskan ilmu mengetahui mengapa bisnis
menjadi sepi.
.
.
Kita dapat membaca tulisan sebagai berikut:
.
“Boeat mengeliatin sebab apa orang djoewalan koerang lakoenja, pake menjan aloes di boengkoes seperti......”
.
Jika kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia modern akan berbunyi sebagai berikut:
.
“Untuk
mengetahui mengapa bisnis kurang laku. [Caranya] adalah dengan
menggunakan kemenyan [ditumbuk] halus dan dibungkus seperti....”